Filsafat Seni

 Tokoh Filosof Yunani Kuno Beserta Pemikirannya

Tokoh filosof Yunani kuno yang memberikan dampak peradaban pada dunia banyak ditemui di beberapa sumber. Tetapi dalam pembahasan kali ini, ada 4 tokoh populer dengan pemikirannya, yaitu:

1. Socrates (469-399 SM)

2. Plato (427-347 SM)

3. Aristoteles (384-322 SM)

4. Thales (624-546 SM) 


A. Socrates (469-399 SM)

    Socrates terlahir pada sekitar tahun 470 SM. Ayahnya, Sophroniskos merupakan seorang pematung, sedangkan ibunya, Phaenarete berprofesi sebagai dukun beranak. Sokrates menikah dengan Xanthippe, melalui pernikahannya, Socrates dikaruniai tiga orang putera, Lamprokles, Sophorniskos, dan Menexos. 5 Formasi pendidikan filsafat Socrates didapatkan dari Anaxagoras, yang mana merupakan salah satu filsuf Yunani awal yang ternama. Socrates merupakan orang yang sangat terpelajar dan intelektual yang tinggi sehingga ia dikenal berkat ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan yang sangat tinggi.

    Metode yang dikembangkan Socrates ialah metode dialektika, metode ini tidak disukai oleh kebanyakaan warga Athena, hingga akhirnya Socrates berikhtiar untuk mengembangkan metode dialektikanya dalam rangka mendidik kaum muda idealis Athena sebagai muridnya. Murid dari Socrates seperti Aristhopanes, Platon, Xenophon, dan Aristoteles. Dan murid setianya yang banyak menerangkan Sokrates di dalam tulisannya yang berupa dialog-dialog ialah Plato pemuda aristokrat tinggi yang menjadi murid setianya, yang kelak dikemudian hari mengembangkan lebih jauh filsafat Socrates. Pengaruhnya dikalangan kaum muda idealis Athena segera mendatangkan murka bagi para petinggi politik di sana.

    Pada tahun 399 SM, Socrates diajukan ke pengadilan dan dihukum mati dengan cara dipaksa untuk meminum racun karena dianggap bertindak subversif dengan tuduhan proliferasi paham atheisme, dan dianggap menginsinuasi kaum muda Athena dengan pengaruh buruk (diajarkan untuk mempertanyakan segalanya).

    Socrates mengemukakan pendapatnya bahwa pengetahuan dan kehidupan adalah satu dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Untuk itu, pengujian diri sendiri merupakan dasar dari penelitian dan pembahasannya. Bagi Socrates pengetahuan yang sangat berharga adalah pengetahuan tentang diri sendiri. Semboyan yang paling disukainya adalah tulisan yang tertera di Kuil Delphi yaitu “Kenalilah dirimu sendiri”.


B. Plato (427-347 SM)

    Plato terlahir dari keluarga aristokrat tinggi Athena pada tahun 427 SM. Pada usia sekitar 20 tahun, Plato berguru kepada Socrates, yang kerap disebut sebagai “Bapak Filsafat Barat”. Pengaruh pemikiran, dan hidup Socrates dalam karya-karya filsafat Plato tidak dapat dipandang remeh. Plato kerap kali memakai figur Socrates sebagai tokoh sentral dalam seluruh dialog-dialog filosofisnya, dan sedapat mungkin memakai metode dialektik Socrates pada karya-karya awalnya. Ajaran Filsafat Plato berkonsep Idea dan buku yang pernah ditulisnya berjudul Republica. Dalam buku tersebut dijelaskan tentang derajat wanita yang harus diangkat dan kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya.

    Ajaran Plato tentang Tuhan yakni bahwasanya Tuhan bagi seorang Plato dipahami sebagai jiwa alam semesta artinya adalah ajaran Tuhan sebagai sumber utama dari semua gerakan yang terjadi dalam alam semesta beserta isinya selain Tuhan. Bulan, matahari dan bintang-bintang, mengatur gerakan semua benda langit dalam orbitnya masing-masing.

    Plato berpendapat bahwa manusia berada di dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah. Sedangkan yang kedua adalah dunia Idea yang merupakan dunia sesungguhnya, yaitu dunia realitas.

    Dialog-dialog Plato dikenal bukan hanya sebagai mahakarya secara filsafat, lebih dari itu, dialog-dialog tersebut juga dikenal sebagai karya sastra adiluhung. Plato dengan teliti mengatur latar dari setiap dialog, dan membangun kepribadian dari setiap karakter dalam dialognya. Yang menarik dari dialog-dialog ini adalah betapa Plato mampu membangun suasana dramatik pada topik-topik dialog yang umumnya berat untuk kaum awam.


C. Aristoteles (384-322 SM)

    Aristoteles terlahir pada tahun 385 SM di Stagira, sebelah timur Makedonia. Karena kota kelahirannya, Aristoteles sering disebut sebagai ‘Stagrit’. Pada tahun 365 SM, ketika Aristoteles berusia 17 tahun, ia berangkat ke Athena untuk menimba pengetahuan. Waktu itu di Athena terdapat dua sekolah yang cukup terkemuka, Akademia yang didirikan Platon, serta sekolah kaum orator yang didirikan oleh Isokrates. Aristoteles memutuskan untuk belajar di Akademia yang didirikan Platon, Selama 20 tahun Aristoteles belajar di Akademia.

    Aristoteles merupakan murid dari Plato, ia ahli dalam bidang ilmu biologi dan ilmu ketatanegaraan. Hasil karyanya yang terkenal adalah Klasifikasi Flora dan Fauna yang dilakukan dikepulauan Aegea Yunani. Ada lagi dibidang ketatanegaraan, Aristoteles mengemukakan bahwa sistem pemerintahan yang baik yaitu pengutamakan kebahagiaan rakyatnya, bukan malah sebaliknya rakyat menderita karena penguasa yang serakah.

    Kekhasan dari Aristoteles adalah kecintaannya yang begitu mendalam pada ilmu pengetahuan, seperti yang dituliskannya dalam bagian pembuka Metafisika, “Semua manusia secara alamiah menghasrati pengetahuan”. Selain itu, Aristoteles juga menjunjung tinggi penyelidikan rasional, dimana aktivitas ini menurutnya dengan sendirinya akan mendatangkan kebahagiaan. Seperi katanya yang dikutip Lamblixos dalam Proteptique, “Penemuan kebijaksanaan selalu menyenangkan. Semua manusia bahagia saat berfilsafat, dan ingin menghabiskan waktunya untuk hal itu saja, serta menyingkirkan aktivitas lainnya”.


D. Thales (624-546 SM)

    Thales (624-546 SM) merupakan ahli matematika dan astronomi. Thales dengan ilmu penghitungannya tentang terjadinya gerhana, dengan menghitung ketinggian piramida dengan menghitung bayangannya. Selain itu juga Thales berpendapat bahwa bumi itu berasal dari air. Selain ahli matematika dan astonomi, Thales juga seorang politikus, ahli geometri, dan filsafat. Sebagai “Bapak Filsafat/ The Father of Philosophy” Thales merupakan ahli filsuf atau ilmuan yang menciptakan sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales cara berfikir orang Yunani sangat mengutamakan berfikir mitologis atau legenda dalam setiap berbeda dengan Thales, ia merupkan ahi filsafat pertama di Eropa yang mencoba menjelaskan bahwa dunia dan gejala isinya tidak bersandar pada mitos, melainkan pada rasio dan logika manusia.

    Selain itu, dalam bidang matematika Thales merupakan pelopor pertama geometri abstrak yang di dasarkan pada cara mengukur banjir. Implementasinya dilakukan dengan cara membuktikan ilmu-ilmu geometri, salah satunya yaitu menyatakan bahwa kedua sudut alas dari satu segitiga sama kaki adalah sama besarnya.

    Dan juga Thales mengembangkan ilmu matematika dan astronomi dengan menjelaskan pendapatnya bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya. Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Thales ialah seorang ahli matematika pertama dan sebagai The Father of Deducative Reasoning (bapak penalaran dedukatif).






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya seni NFT that describes my PAST

Menurut kalian, mengapa kita perlu hidup dan hadir di kuliah DKV Unindra?

Is expression always metaphorical?